JAGATKITASAMA.COM – Setidaknya ada sepuluh bentuk kebiasaan yang membentuk karakter seorang santri bisa disebut sebagai santri berox, diantaranya adalah :
Pertama, Memaksa dirinya untuk terbiasa mengikuti sholat jamaah lima waktu di masjid atau di musholla.
Kedua, Melazimkan dirinya untuk berpuasa hari senin dan kamis, lalu hari-hari yang disunnahkan untuk berpuasa, lebih-lebih puasa sepanjang hari.
Ketiga, Melazimkan sholat-sholat sunnah terlaksana secara otomatis setiap hari, mulai dari sholat qobliyah dan ba’diyah hingga sholat sunnah wudlu, taubat, tahajud, dluha, witir hingga tasbih.
Keempat, Mendorong dirinya sendiri untuk membiasakan tiap hari membaca al-Qur’an, walaupun hanya cukup satu juz atau satu surat panjang (selain juz 30).
Kelima, Memaksakan dengan keras kebiasaan hariannya dengan membaca buku-buku yang terbaru, menekuni pelajarannya yang sudah digemarinya sejak di madrasah, senantiasa meningkatkan pengetahuannya dengan mengulang-ulang pembacaan dan mencari sumber referensi baru.
Keenam, Dekat dan akrab dengan tradisi-tradisi pesantren, seperti membaca kitab maulid Dziba’, jamaah tahlil, istighotsah dan sejenisnya, termasuk memainkan rebana al-Banjari.
Ketujuh, Menjaga kondisi belajar atau sedang aktivitas biasa dalam kondisi berwudlu.
Kedelapan, Rajin dan pekah terhadap lingkungan hidup-nya agar tetap bebas sampah. Disertai pula dengan gemar menguras saluran pembuangan yang tersumbat dan menjaga lingkungannya tetap bersih. Termasuk diantaranya adalah berpakaian yang pantas, rapi dan wangi.
Kesepuluh, Terbiasa dengan kajian-kajian dan pembahasan tafsir al-Qur’an, Hadits, Fiqih, Nahwu, Shorof dan Tasawuf sebagai modal untuk menghias dirinya dan menajamkan pikirannya (untuk refleksi dan analisis), seluruh ilmu-ilmu pendukungnya.
Kesebelas, Berkarya dengan skillnya dan hobinya dalam bidang yang ditekuninya, bisa memberikan kemanfaatan bagi lingkungannya. Karyanya bisa dimanfaatkan dan bisa memberikan kontribusi yang penting bagi peradaban Islam. (Moh. Syihabuddin)